*Belajar dari Heppy Trenggono*
By Jamil Azzaini
Saya mengenal pak Heppy Trenggono 11 tahun yang lalu —waktu ia ikut training saya, Kubik Leadership. Ketika itu, ia sedang dililit hutang sebanyak 62 milyar rupiah. Saat ia mendeklarasikan “bintang terang” atau visi hidupnya dalam training itu saya merinding. Ia ingin segera bangkit dan memilki usaha bernilai trilyunan.
*Dan kini impiannya telah terwujud. Di bawah bendera Balimuda United, lelaki asal Batang Jawa Tengah ini terus mengembangkan bisnisnya. Nilai bisnisnya sudah mencapai lebih dari 5 trilyun rupiah. Bagaimana ia mengelola keuangannya?* Saya pernah belajar langsung dengan beliau dan akan saya share dalam tulisan kali ini.
Penghasilan yang kita peroleh sebaiknya diisi untuk empat pos. Pertama, sedekahkan minimal 10 persen dari penghasilan. Menurut pak Heppy, alokasi pertama adalah giving atau sedekah dalam kondisi apapun. Kita perlu mengimani bahwa sedekah itu adalah mentalitas orang kaya dan akan membuat kita kaya.
Ia fasih mengutip hadits Rosulullah SAW. “Bersedekahlah kalian karena sedekah bisa menambah harta dalam jumlah yang banyak. Bersedekahlah kalian maka Allah SWT akan menyanyangi kalian.” Sedekah adalah magnet penarik rezeki.
Kedua, menabung minimal 10 persen dari penghasilan. Perlu diingat, 10 persen tabungan ini adalah tabungan investasi bukan tabungan yang sengaja diendapkan. Begitu Anda menerima penghasilan, sisihkan 10 persen untuk ditabung dan begitu ada peluang investasi segera investasi uang tersebut. Jangan pernah investasi dengan menggunakan penghasilan harian yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ketiga, alokasikan untuk pelayanan keluarga. Pastikan semua kebutuhan keluarga terpenuhi, ingat ya kebutuhan bukan keinginan. Pastikan keluarga nyaman dan enjoy menikmati kehidupan. Keluarga adalah pelanggan nomor satu yang perlu mendapat pelayanan prioritas.
Keempat, kebutuhan sehari-hari. Pos keempat ini adalah pos yang perlu dikendalikan dengan seksama. Pos inilah yang sering menjerumuskan orang sehingga orang mengabaikan pos satu, dua dan tiga. Padahal dalam kondisi apapun, pos keempat ini seharusnya tetap di urutan terakhir tentu bagi Anda yang bermental kaya. Sementara orang yang bermental miskin justeru menjadikan pos keempat ini menjadi pos yang pertama.
Terbalik menetapkan urutan pos alokasi bisa membuat hidup kita juga terbalik: Kaki menjadi kepala dan kepala menjadi kaki. Maknanya, hidup sudah jungkir balik tetapi penghasilan selalu pas-pasan. Mengapa? Karena orang tersebut tetap bermental miskin, meskipun berpenghasilan besar. Mau?
Salam SuksesMulia!
Sumber : Https://telegram.me/JamilAzzaini
wallahu a'lam bishawab
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
*Untuk mendapatkan tulisan inspiratif selanjutnya, Silahkan gabung dengan group WA :*
#122 MUSLIM SUKSES MULIA
*Klik -->* https://chat.whatsapp.com/L5pKgFB7vZt8H4iS5pBkAF
_Digroup ini hanya admin yang bisa mengirim pesan_
Sudahkah anda membagi keuangan dengan baik seperti ilmu pak Happy trenggono ?
*Yang setuju dengan ilmu diatas, silahkan bagikan ke yang lain....*
Komentar
Posting Komentar